![]() |
Bukit Cermin, salah satu nama kampung yang unik di kota klasik Tanjungpinang. Arsip Foto: Yusnadi Nazar |
Memiliki Beragam Nama Kampung Unik yang Menghidupkan Ingatan Tempo Dulu
Tidak hanya sekadar kota klasik, Tanjungpinang merupakan lembaran sejarah penuh warna. Setiap kampung dengan nama khasnya, mencerminkan jejak masa lalu. Menghadirkan nostalgia tentang kehidupan tempo dulu.
Nama-nama kampung unik menjadi penanda bahwa sejarah tidak pernah benar-benar hilang. Dari kampung ke kampung, tersimpan warisan cerita klasik. Menjadikan Kota Tanjungpinang bukan hanya tempat tinggal, melainkan ruang kenangan yang hidup.
Bahkan dari kampung-kampung dengan nama unik hingga sejarah yang melegenda, semua tersimpan dalam ingatan dan memori sehingga menghadirkan nuansa klasik dan nostalgia tempo dulu.
Kini, Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri, terbagi atas 4 Kecamatan, 18 Kelurahan dan memiliki beberapa nama kampung atau nama tempat yang unik dan legendaris.
Kenapa Kota klasik Tanjungpinang ini legendaris? Ya karena kota dengan banyak nama kampung atau tempat unik ini, berdiri atau terlahir pada tanggal 6 Januari 1784 silam.
Kota Tanjungpinang yang terletak di Pulau Bintan ini juga luas. Kota Tanjungpinang yang berjulukan Kota Gurindam ini, memiliki luas total 144,56 km persegi. Populasi tahun 2021 sebanyak 227.069 jiwa.
Kota Tanjungpinang yang legendaris ini terbilang nyaman, aman dan bersahabat. Punya banyak nama kampung atau nama tempat yang unik berdasarkan asal usulnya.
Penamaan nama kampung di Kota Tanjungpinang berdasarkan cerita rakyat tempo dulu dan juga berdasarkan toponimi yang mencakup letak, asal usul, kenampakan ilmiah dan budaya.
Melansir kebudayaan.kemendikbud.go.id, nama kampung di Tanjungpinang ini juga berdasarkan penelitian yang disusun oleh Refisrul.
Penelitian itu berjudul Asal Usul Nama Daerah Dalam Wilayah Tanjungpinang, Kasus Kecamatan Tanjungpinang Barat, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional tahun 1993/1994.
Berikut beberapa nama kampung unik di Kota Klasik Tanjungpinang:
Tanjungpinang
Daerah ini sebuah tanjung (tanah yang menjorok ke laut) yang dulunya banyak tumbuh pohon pinang. Nama ini ada di dalam naskah Tuhfat al-Nafis dan Silsilah Melayu Bugis.
Tempat ini dulunya petunjuk bagi pelaut untuk masuk ke Sungai Bintan. Kemudian muncul nama Tanjungpinang yang awalnya hanya sekitar daerah pelabuhan saat ini.
Penyengat
Daerah ini dulunya banyak penyengat (sejenis tawon). Memiliki sumber air tawar yang bersih. Konon dahulu, penyengat menyerang para pelaut yang singgah di pulau ini.
Saat itu, banyak pelaut yang mengambil air bersih terkena gigitannya. Sejak peristiwa itu pula, daerah atau pulau kecil ini bernama Penyengat.
Kampung Bugis
Nama Kampung Bugis berkaitan dengan kedatangan orang Bugis dari Sulawesi ke Bintan. Daerah ini menjadi pemukiman orang Bugis Sejak Kerajaan Riau Lingga.
Hingga kini, tidak hanya orang bersuku Bugis yamg mendiami kampung ini, tapi orang Melayu, Cina, Banjar dan Minang juga berdomisili di Kampung Bugis.
Kemboja
Satu dari nama kampung legendaris yaitu Kemboja. Bernama Kemboja karena konon dahulu, banyak pohon Kemboja yang tumbuh di tempat ini.
Kini telah banyak warga berbagai daerah yang menghuni berdomisili di tempat yang kini menjadi salah satu Kelurahan yaitu Kelurahan Kemboja.
Bukit Cermin atau Kampung Bukit
Kampung legendaris satu ini terletak di puncak kota. Zaman dahulu, telah menjadi pusat pertahanan bagi pejuang melawan penjajah Belanda.
Mengingat letak tempat ini berada di atas bukit paling tinggi di Kota Gurindam yang nyaman, maka tempat ini kini bernama Kampung Bukit.
Kampung Tambak
Tempat ini kini populer dengan nama Jalan Tambak. Kampung Tambak dahulunya banyak warga yang menghuni kampung yang cukup ramai ini.
Kampung Tambak dahulunya terdapat sebuah tambak besar. Warga membangun tambak besar secara gotong royong. Kini berubah menjadi pemukiman padat.
Potong Lembu
Tempat ini dahulunya terdapat sebuah rumah tempat penyembelihan atau pemotongan hewan yaitu lembu dan terkenal dengan nama Potong Lembu.
Meskipun tidak ada lagi jejak rumah tempat pemotongan atau penyembelihan lembu, namun penamaan Potong Lembu bertahan hingga kini.
Gudang Minyak
Tempat ini konon dahulunya menjadi tempat penyimpanan minyak. Para pelaut yang singgah di Pulau Bintan, membeli minyak di tempat ini.
Oleh sebab itu, tempat ini terkenal dengan nama Gudang Minyak. Kini banyak warga yang berdomisili di kampung yang termasuk dalam Kelurahan Kemboja ini.
Teluk Keriting
Tempat terletak di tepi pantai dan letaknya di sebuah teluk. Penamaan ini terdapat dua versi. Pertama, masa dahulu ada seekor ikan yang terdampar dan siripnya keriting.
Versi dua menyebutkan, karena tempat ini posisinya melingkar seperti keriting (ikal) sehingga terkenal dengan nama Teluk Keriting.
Kampung Jawa
Dari namanya saja, orang pasti akan mengetahui bahwa tempat ini menjadi pemukiman orang suku Jawa di Kota Gurindam ini.
Kini banyak warga masyarakat dari berbagai kultur dan budaya berdomisili di Kampung Jawa yang tidak jauh dari kawasan tepi laut ini.
Bukit Semprong
Bernama Bukit Semprong karena tempat ini merupakan daerah perbukitan dan rumah penduduk terletak di lereng perbukitan tersebut.
Di bukit ini dahulunya terdapat mercusuar yang membantu navigasi pelayaran. Dari kejauhan, mercusuar terlihat seperti semprong (lampu kecil) yang indah.
Batu Hitam
Bernama kawasan Batu Hitam karena di tempat ini, konon pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah batu yang bewarna hitam.
Batu hitam ini berbeda dengan batu biasa. Konon, berkhasiat dan punya kelebihan. Maka tempat ini bernama Batu Hitam.
Jalan Gambir
Zaman dahulu, tempat ini menjadi pabrik pusat perdagangan gambir yang merupakan hasil utama daerah Kepri (Kepulauan Riau).
Saat ini tempat atau kawasan ini bernama Jalan Gambir yang juga menjadi pusat perdagangan dan pemukiman penduduk keturunan Cina.
Jalan Bintan
Dahulunya tempat ini bernama Kampung Bintan yang terletak di kawasan Kota Lama. Sebelumnya bernama Bentan yang berarti salah makan pada perempuan.
Salah makan itu terjadi pada perempuan hamil. Dari kejadian ini, orang-orang menyebut nama bentan dan Bintan akhirnya menjadi nama kampung.
Tanjungunggat
Mengutip beragam sumber sejarah, nama kampung ini tercatat dalam kitab sejarah seperti Tuhfat al-Nafis dan Hikayat Negeri Johor.
Kampung tua ini terletak di sisi muara Sungai Payung yang bermuara di Kuala Sungai Riau. Kini menjadi pemukiman padat penduduk.
Batu Kucing
Penamaan kampung dengan nama Batu Kucing ini terdapat beragam versi. Namun, secara kasat mata, di tempat ini terdapat batu berbentuk tubuh kucing.
Kini kawasan Batu Kucing termasuk ke dalam Kelurahan Kampung Bulang dan telah menjadi nama jalan serta menjadi pemukiman padat penduduk.
Kampung Bulang
Tempat ini dahulunya adalah tempat tinggal para dubalang yang bertanggungjawab pada keamanan keluarga Kesultanan atau Kerajaan Riau Lingga.
Kini, Kampung bulang yang terletak di pesisir ini, telah menjadi sebuah Kelurahan yang cukup luas dan menjadi pemukiman padat penduduk.
Kampung Melayu Kota Piring
Tempat ini dahulunya merupakan tempat pemerintahan Kerajaan Riau Lingga dan berdiri sebuah istana bernama Istana Kota Piring.
Kampung ini telah menjadi situs cagar budaya dan terdapat peninggalan sejarah yaitu tembok Istana Kota Piring. Kini menjadi sebuah Kelurahan yang padat penduduk.
Itulah beberapa nama kampung di Kota yang indah ini. Mungkin masih banyak lagi nama kampung lainnya di Kota Gurindam tercinta ini. (*)
Penulis: Hal Maliq Hanifa