Jejak Historis Sekolah Legendaris, Menjadi Cahaya Ilmu di Kota Klasik Tanjungpinang

Jejak Historis Sekolah Legendaris, Menjadi Cahaya Ilmu di Kota Klasik Tanjungpinang
Salah satu sudut dan jejak historis sekolah legendaris yang menjadi cahaya ilmu di kota klasik Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Membangkitkan Nostalgia Masa Muda di Sekolah Legendaris

Kenangan masa putih abu-abu yang penuh canda tawa di sekolah legendaris dan populer di Tanjungpinang ini, memang sulit dilukiskan.

Suara langkah kaki di koridor sekolah legendaris di Tanjungpinang itu, kembali membawa ingatan dan memori masa-masa remaja tempo dulu.

Tidak hanya menyimpan kenangan, sekolah legendaris nan favorit ini telah tumbuh menjadi simbol pendidikan di Kota Tanjungpinang. 

Baca Juga: Memori dan Nostalgia Ruang Teduh di Kota Klasik Tanjungpinang

Terdapat satu nama yang melekat dalam ingatan masyarakat Tanjungpinang yaitu SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Lebih populer dengan sebutan Smanda. 

Sekolah Menengah Atas (SMA) legendaris ini, bukan hanya ruang belajar, tetapi juga bagian penting dari perjalanan historis pendidikan Kota Tanjungpinang. 

Dari era tempo dulu hingga masa modern saat ini, Smanda menjadi tempat tumbuhnya generasi muda yang haus akan ilmu dan penuh semangat.

Historis yang Mengakar Kuat Sejak 1976

Smanda resmi berdiri pada tahun 1978 sebagai SMA negeri kedua di Tanjungpinang, menyusul keberadaan SMA Negeri 1 Tanjungpinang.

Namun, jejak perintisannya telah dimulai dua tahun lebih awal, yakni pada 1976. Saat itu, siswa angkatan pertama masih menumpang di SMA Negeri 1. 

Kala itu, nama resminya adalah Sekolah Persiapan SMAN 2. Namun semangat para siswanya, menandai lahirnya pendidikan menengah atas di kota ini.

Perjalanan historis itu berlanjut pada 10 Juli 1978, ketika rombongan siswa dan guru akhirnya pindah ke gedung baru di Jalan Basuki Rahmat, Batu 4 Tanjungpinang. 

Gedung inilah yang kemudian menjadi saksi berbagai kisah pendidikan. Mulai dari lembar ujian, bel istirahat, hingga pertemanan yang terjalin menjadi keluarga seumur hidup.

Menurut Makhfur Zurachman, siswa angkatan pertama dan pengurus alumni Smanda, pembangunan gedung perdana dilaksanakan oleh CV Atom Tanjungpinang. 

Baca Juga: Jejak Arsitektur Klasik Tempo Dulu di Titik Nol Kota Lama Tanjungpinang

Pada masa itu, Sri Sandono dipercaya sebagai Pelaksana Harian Kepala Sekolah. Sementara Sudrajat dan rekan-rekan menjadi penggagas awal berdirinya sekolah.

Dari sisi kepengurusan sekolah legendaris itu, Azis dari Departemen Agama mendapat amanah sebagai Ketua BP3 pertama.

Segala hal ini, menandai komitmen dari berbagai pihak dalam membangun institusi pendidikan baru di kota klasik Tanjungpinang.

Momentum penting lainnya yaitu terjadi pada 1979. Ketika ijazah pertama Smanda diterbitkan dan ditandatangani Kepala SMA Negeri 1 saat itu, G.P. Sagala.

Sejak saat itulah, identitas Smanda semakin tenar sebagai sekolah negeri favorit dan populer yang mandiri dan benar-benar melekat hingga kini. 

Bukan Sekadar Mengajar, Tetapi Membentuk Karakter

Jejak Historis Sekolah Legendaris, Menjadi Cahaya Ilmu di Kota Klasik Tanjungpinang
Salah satu sudut di sekolah legendaris. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Perjalanan Smanda tidak hanya tentang pembangunan gedung atau peningkatan jumlah siswa. Namun tentang pendidikan karakter.

Sekolah legendaris ini dikenal karena nilai pendidikan yang mengakar. Kedisiplinan, religius, sopan santun dan karakter kuat, membentuk generasi muda Tanjungpinang.

Budaya sapa, senyum, salam, sopan santun, serta jiwa nasionalisme telah menjadi napas kehidupan sekolah legendaris ini dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Nostalgia Destinasi Wisata Klasik di Tepi Laut Tanjungpinang

Fasilitas pendidikan juga terus berkembang seiring waktu. Laboratorium, perpustakaan, ruang kelas yang lebih layak serta sarana seni dan olahraga, tersedia.

Segala fasilitas pendukung yang tersedia di sekolah legendaris ini, membantu siswa mengasah minat dan bakat di luar akademik. 

Sehingga dari sinilah lahir berbagai prestasi berbagai bidang baik dalam bidang ilmiah, olahraga, seni hingga kegiatan sosial.

Guru yang Mengabdi, Alumni yang Mengharumkan Nama

Jejak Historis Sekolah Legendaris, Menjadi Cahaya Ilmu di Kota Klasik Tanjungpinang
Salah satu koridor di sekolah legendaris. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Di balik kejayaan sekolah legendaris dan populer ini, ada peran besar dan peran penting para guru yang mengajar dengan sepenuh hati. 

Guru-guru tidak hanya pengajar materi, tetapi pendamping siswa dan inspirator bagi para remaja yang tengah mencari jati diri dan menatap masa depan. 

Selain itu, para alumni Smanda kini tersebar di berbagai bidang pemerintahan, bisnis, pendidikan, hukum, kesehatan, hingga dunia seni dan jurnalistik.

Baca Juga: Kesan Kuliner Klasik di Kota Lama Tanjungpinang, Eksis Sejak 1975

Tidak sedikit yang menjadi pegawai negeri, dokter, advokat, guru, akademisi, fotografer jurnalistik, wartawan, bahkan menjadi senator, Bupati hingga Gubernur.

Bagi sebagian alumni, Smanda menjadi tempat di mana takdir mempertemukan pasangan hidup. Nostalgia ini menjadi bagian dari perjalanan sekolah.

Berpegang pada Akar, Berlari Menuju Masa Depan

Jejak Historis Sekolah Legendaris, Menjadi Cahaya Ilmu di Kota Klasik Tanjungpinang
Tangga klasik di Smanda Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Di tengah perkembangan dunia pendidikan yang dinamis, Smanda Tanjungpinang tetap bergerak maju sebagai sekolah unggulan dan favorit.

Namun yang membuatnya istimewa bukan hanya prestasi atau fasilitas, melainkan nilai historis, budaya sekolah, serta kenangan yang melekat pada setiap alumninya.

Dari bangunan sederhana pada masa awal berdiri hingga gedung yang kini tampil lebih modern, Smanda tetap menjadi simbol pendidikan.

Baca Juga: Mengenang Kembali Sentral Kuliner Legendaris di Kota Lama Tanjungpinang

Smanda tidak hanya sekadar nama sekolah. Ia adalah lentera ilmu, jejak perjalanan panjang dan rumah bagi ribuan siswa yang pernah bermimpi di dalamnya.

Semoga Smanda sebagai sekolah legendaris di Tanjungpinang, terus tumbuh, berprestasi, dan menjadi cahaya pendidikan bagi generasi masa depan. (*)

Penulis: Yusnadi Nazar 

Catatan: penulis sekolah legendaris ini merupakan salah seorang alumni Smanda Tanjungpinang (2002).

Posting Komentar