Mahakarya Alam Spektakuler, Ikon Legendaris Pulau Bintan
![]() |
| Satu mahakarya alam spektakuler yang menjadi ikon legendaris Pulau Bintan. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Harmoni Rimba Tropis dan Panorama Eksotis Sajian Mahakarya Alam
Pulau Bintan dikenal melalui pesona pantai berpasir putih yang mempesona. Namun di balik panorama pesisir itu, tersembunyi sebuah mahakarya alam.
Panorama eksotis yang tidak kalah memikat ini, telah menjadi ikon legendaris Pulau Bintan. Mahakarya alam itu adalah Gunung Bintan.
Mahakarya alam di Pulau Bintan yakni Gunung Bintan, berdiri anggun di jantung pulau. Dikelilingi rimba tropis yang rimbun serta harmoni alam yang menenangkan.
Dengan ketinggian sekitar 340 meter di atas permukaan laut, puncaknya menyuguhkan keindahan yang memanjakan mata dan menenangkan jiwa.
Gunung Bintan juga memiliki keunikan tersendiri karena posisinya yang berada di antara Kota Tanjungpinang dan Desa Bintan Buyu, Kabupaten Bintan.
Baca Juga: Kota Tua Tanjunguban yang Melegenda, Masyhur sebagai Kota Pelabuhan
Keberadaan Gunung Bintan di tengah Pulau Bintan menjadikannya mudah diakses dan ditelusuri sekaligus tetap terjaga nuansa alaminya.
Sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan di Pulau Bintan, Gunung Bintan menawarkan perpaduan antara petualangan, relaksasi dan keindahan alam.
Jalur pendakian Gunung Bintan yang cukup menantang, namun bersahabat, menjadi magnet tersendiri bagi para pendaki dan para pengiat alam.
Gunung Bintan juga menjadi habitat beragam flora dan fauna khas hutan tropis. Berbagai tanaman unik, pepohonan besar juga ada.
Selain itu, satwa liar seperti monyet, tupai, aneka jenis burung hidup bebas di Gunung Bintan sebagai satu mahakarya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Kota Lama Tanjungpinang, Jejak Atmosfer Klasik yang Tidak Lekang oleh Waktu
Keanekaragaman hayati tersebut menjadikan Gunung Bintan sebagai lokasi ideal untuk edukasi lingkungan sekaligus spot favorit untuk menjajal fotografi alam liar.
Selain bernilai wisata alam, mahakarya alam Gunung Bintan juga memegang peran penting bagi kehidupan manusia sebagai kawasan resapan air.
Pepohonan besar yang tumbuh subur berfungsi sebagai penyangga alami yang menjaga keseimbangan ekosistem serta mengurangi potensi erosi.
Bagi wisatawan dan pegiat alam, pendakian menuju puncak tertinggi Gunung Bintan menjadi pengalaman yang berarti dan sangat berkesan.
Jalur yang dikelilingi pepohonan hijau lebat, menciptakan suasana sejuk dan teduh, sementara suara kicauan burung menjadi irama alami yang menenangkan sepanjang pendakian.
Baca Juga: Jejak Pulau Legendaris di Tanjungpinang dalam Lintasan Waktu
Tidak jauh dari kaki gunung, terdapat air terjun alami yang menjadi daya tarik tersendiri. Aliran air jernih yang mengalir di antara bebatuan dan pepohonan rimbun.
Suasana alami ini menjadikan air terjun sebagai tempat singgah yang ideal untuk beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak gunung.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, para pendaki akan tiba di puncak Gunung Bintan. Dari titik ini, tersaji panorama luas Pulau Bintan yang memukau.
Tampak hamparan rimba tropis hijau, lautan biru di kejauhan serta lanskap Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang yang terlihat dari ketinggian.
Memanjakan Mata dan Menenangkan Jiwa
Salah seorang pegiat alam, Misbach (26), mengatakan waktu terbaik untuk mendaki adalah pagi hari saat udara masih segar dan matahari terbit mulai menghiasi langit.
"Sebelum mendaki, pastikan membawa perlengkapan yang nyaman, bekal air minum, makanan, serta kamera untuk mengabadikan momen," kata Misbach di Tanjungpinang.
Menurut Misbach, mahakarya alam Gunung Bintan, merupakan salah satu kawasan hutan tropis yang menyimpan panorama dan kekayaan hayati yang khas.
Panorama yang disuguhkan dari puncak gunung, kata Misbach, menjadi kombinasi yang sempurna antara keindahan alam dan ketenangan suasana.
"Sesampainya di puncak, kita akan disuguhkan pesona alam Pulau Bintan yang benar-benar memanjakan mata dan menenangkan jiwa," ungkapnya.
Baca Juga: Nostalgia di Tangga Batu Alam Legendaris Kawasan Kota Lama Tanjungpinang
Misbach juga menilai, Gunung Bintan sebagai destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun. Bagi yang mendambakan ketenangan sekaligus ingin menyatu dengan alam.
"Bagi siapa saja yang berkunjung ke Pulau Bintan, tempat ini layak menjadi tujuan utama. Datang dan rasakan sendiri keindahan dan suasananya," ajak Misbach.
Di akhir pernyataannya, pegiat alam yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Alam Setapak (Kompas) ini, turut mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
"Kalau sudah sampai puncak, jangan buang sampah sembarangan. Sampah harus dibawa turun, agar kelestarian mahakarya alam ini tetap terjaga," pesan Misbach. (*)
Penulis: Yusnadi Nazar

