Alternatif Rock, Gerakan Musik Legendaris yang Mengubah Arah Industri Dunia
![]() |
| Alternatif rock, gerakan musik legendaris yang mengubah arah industri dunia. Arsip Foto: © Evolusi Muzik |
Jejak Alternatif Rock dalam Membentuk Arah Musik Modern
Musik alternatif rock menempati posisi penting sebagai salah satu gerakan paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan musik modern dunia.
Sejak tiga dekade terakhir, genre ini bukan hanya menghadirkan warna baru, tetapi juga menjadi medium perlawanan terhadap arus utama musik komersial.
Alternatif rock lahir sebagai bagian dari keluarga besar rock and roll. Akar kemunculannya dapat ditelusuri sejak era 1970-an.
Baca Juga: Musik Rock, Genre Legendaris Bernuansa Cadas yang Tidak Pernah Pudar
Ketika sejumlah musisi di Amerika Serikat dan Inggris mulai mencari jalur berbeda dari musik pop-rock yang kian dikendalikan industri.
Kala itu, istilah alternatif digunakan untuk menandai musik yang berada di luar pakem arus utama, lebih bebas, eksperimental dan berani secara artistik.
Gerakan ini turut bersinggungan dengan geliat punk rock di akhir 1970-an, yang menekankan kesederhanaan, kejujuran, dan sikap anti-kemapanan.
Sejumlah nama kemudian dicatat sebagai fondasi awal berkembangnya rock alternatif. The Velvet Underground disebut sebagai salah satu pionir.
Selain itu, Syd Barrett, figur penting di awal perjalanan Pink Floyd juga dikenal luas sebagai inspirasi bagi banyak musisi rock alternatif.
Baca Juga: Cerita Band Rock Legendaris Tanjungpinang Menggetarkan Jagat Musik Indonesia
Perkembangannya tidak sendiri. Unsur post-punk, new wave, hingga hardcore punk ikut membentuk karakter rock alternatif yang terus berevolusi.
Dari proses tersebut, lahirlah berbagai cabang turunan seperti alternative country, alternative hip hop hingga neo-psychedelia.
Genre ini juga menjadi payung besar bagi beragam subgenre, mulai dari britpop, shoegaze, dream pop, emo, grunge, gothic rock, hingga post-punk revival.
Dari Pinggiran ke Pusat Industri
Memasuki 1980-an, istilah alternative mulai digunakan secara luas oleh industri musik untuk mengidentifikasi band dengan pendekatan modern.
Di Amerika Serikat, nama-nama seperti Sonic Youth, Pixies, dan Nine Inch Nails menjadi representasi kuat gerakan alternatif rock.
Sementara di Inggris, gelombang band alternatif diwakili oleh The Cure, The Smiths, The Stone Roses, hingga My Bloody Valentine.
Baca Juga: Mengenal Orkestra Seni Musik Melayu Klasik di Tanjungpinang
Meski mulai mendapat sorotan industri, rock alternatif tetap mempertahankan cirinya. Dominasi gitar ekspresif berpadu dengan bass dan drum yang solid.
Tahun 1990-an menjadi titik balik penting ketika alternatif rock mencapai popularitas. Nirvana muncul sebagai simbol generasi lewat subgenre grunge.
Kemudian disusul Smashing Pumpkins, Red Hot Chili Peppers, Rage Against the Machine, Dinosaur Jr, Jane’s Addiction, hingga R.E.M.
Sebagai respons, di tanah Inggris melahirkan gelombang musik britpop yang juga berada dalam spektrum alternatif rock.
Pulp, Blur, Suede, Oasis dan Radiohead terlibat dalam persaingan kreatif yang menjadikan dekade tersebut sebagai era emas musik alternatif.
Baca Juga: Nostalgia Tanjungpinang Tempo Dulu, Menikmati Musik via Pemutar Audio Portabel Klasik
Namun, menjelang akhir 1990-an, pamor grunge dan britpop perlahan mulai meredup. Meski demikian, alternatif rock tidak mati, ia beradaptasi.
Memasuki era 2000-an, muncul band-band dengan pendekatan baru seperti Creed, Matchbox Twenty, Weezer, dan Foo Fighters di Amerika.
Di Inggris, Coldplay, Travis, Muse, serta Radiohead terus berevolusi. Menandai fase baru rock alternatif yang lebih melodis dan terbuka.
Jejak Alternatif Rock di Indonesia
Gelombang alternatif rock juga sampai ke Indonesia pada era 1990-an. Sejumlah band tampil sebagai pelopor dengan pendekatan berbeda dari musik rock.
PAS Band dari Bandung menjadi salah satu nama awal yang mengusung semangat alternatif rock dan memberi pengaruh besar pada skena nasional.
Netral juga kerap dikategorikan dalam spektrum alternatif karena karakter musikalnya yang menitikberatkan pada kekuatan gitar.
Baca Juga: Ketika Suara Analog Bicara, Nostalgia Kaset Pita Klasik yang Tidak Pernah Hilang
Di jalur independen, Pure Saturday dikenal sebagai pionir britpop Indonesia, sementara /rif hadir dengan warna rock alternatif yang kental dan berenergi.
Kemudian lahir berbagai band seperti Ahmad Band, Padi, Cokelat, Peterpan (NOAH), J-Rocks, The Adams, The SIGIT, Andra and The Backbone, hingga Kotak.
Alternatif Rock di Ranah Lokal Tanjungpinang
Pengaruh alternatif rock tidak hanya terasa di tingkat nasional, tetapi juga meresap ke ranah musik lokal dan daerah.
Di Kota Tanjungpinang, sejumlah band mengusung genre ini. salah satu band indie yang konsisten mengusung rock alternatif adalah Stunned Shocked.
Band ini digawangi Rionaldo Boyke alias Boy (vokal), Andi Indra alias Iin (drum), Marizal Eka Saputra alias Ekay (gitar), dan Mohammad Imamsyah (bass).
Keunikan Stunned Shocked terletak pada latar belakang personelnya. Seluruh anggota dikenal sebagai drummer senior di Tanjungpinang.
Baca Juga: Historis Foto Jurnalistik, Jejak Visual Sejak Era Perang Dunia
Nama Stunned Shocked sendiri merepresentasikan visi musikal para personel. Menghadirkan karya yang mampu mengejutkan dan mengagumkan.
Stunned Shocked telah merilis sejumlah karya orisinal, termasuk satu single. Karya band ini dapat dinikmati melalui kanal YouTube Stunned Shocked Official.
Keberadaan band-band seperti Stunned Shocked menjadi bukti bahwa rock alternatif rock tetap hidup, berdenyut dan terus berkembang. (*)
Penulis: Hal Maliq Hanifa

