Hamparan Pasir Putih Klasik dan Senja Syahdu di Batu 50 Pulau Bintan
0 menit baca
![]() |
| Hamparan pasir putih klasik dan senja syahdu di Batu 50 Pulau Bintan. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Vakansi Merasakan Pasir Putih Klasik dan Panorama Khas Pulau Bintan
Pulau Bintan punya cara menghadirkan ketenangan yang memanjakan mata. Tepat di kawasan Batu 50, hamparan pasir putih klasik, terbentang indah.
Hamparan pasir putih klasik, laut yang bening, serta ombak yang lembut, menjadi suguhan utama bagi pencari ketenangan.
Pantai dengan hamparan pasir putih klasik di kawasan ini, selalu menawarkan suasana tenang dengan karakter alam yang masih terjaga.
Butiran pasir putih klasik terasa lembut di telapak kaki, berpadu dengan air laut yang jernih dan ombak yang relatif bersahabat.
Suasana alami ini menghadirkan pengalaman vakansi asik yang sederhana, namun tetap meninggalkan kesan dan pengalaman berbeda.
Keistimewaan kawasan Batu 50 Pulau Bintan, terletak pada nuansa klasik yang jarang ditemukan di pantai modern di tempat lain.
Tanpa sentuhan bangunan permanen, membuat keaslian alam tetap terjaga. Pasir putih klasik di pesisir, menjadi daya tarik utama untuk vakansi sederhana.
Pantai dengan hamparan pasir putih klasik itu bernama Pantai Atok. Berlokasi di Desa Malang Rapat, Batu 50, sekitar 50 kilometer dari Tanjungpinang.
Meski tidak sepopuler Pantai Trikora, keindahan Pantai Atok justru terletak pada kesederhanaan dan keasriannya serta ketenangannya.
Menapakkan kaki di Pantai Atok dengan langit terbuka sebagai atapnya, menghadirkan sensasi vakansi yang sederhana dan berkesan.
Hembusan angin laut pun menyatu dengan suasana tenang di Pantai Atok. Inilah wajah Pulau Bintan yang belum banyak tersentuh dan masih alami.
Hamparan pasir putih klasik terasa lembut di kaki, berpadu dengan air laut yang jernih dan ombak yang cukup tenang.
Dari kejauhan, laut biru berbaur dengan langit cerah yang memanjakan mata. Suasana alamin ini membuat siapa pun mudah larut dalam rasa tenang.
Menjelang sore, Pantai Atok menghadirkan momen yang paling dinanti. Saat matahari perlahan turun ke ufuk barat.
Senja di Pantai Atok terasa begitu syahdu, menciptakan suasana romantis dan eksotis yang membuat pengunjung enggan beranjak.
Menjadi Pilihan Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga
![]() |
| Suasana tenang di Pantai Atok, Batu 50 Pulau Bintan. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Pantai ini kerap menjadi pilihan keluarga untuk menghabiskan waktu bersama. Anak-anak bermain pasir dan sebagian berenang di tepian.
Sementara itu, orang tua duduk bersantai di bawah rindangnya pepohonan dan pondok menikmati angin dan panorama alam khas Pulau Bintan.
“Pantai Atok sederhana, tapi bikin betah. Sekali datang, rasanya ingin kembali lagi,” kata Koko, warga Tanjungpinang yang berlibur bersama keluarga.
Menurut Koko, Pantai Atok bukan sekadar tempat wisata dan vakansi, tetapi tempat tenang untuk beristirahat dari rutinitas.
“Tidak mewah, tapi masih alami. Pasir putihnya halus, ombaknya tenang, suasananya cocok untuk melepas penat,” tuturnya.
Pantai Atok dikelola langsung oleh Ari Darmariansyah Azwar Muhammad. Ia menjelaskan, pantai seluas sekitar satu hektare itu merupakan tanah warisan.
“Dulu pantai ini belum punya nama dan belum dibuka untuk umum. Sejak September 2018, kami kelola sendiri sebagai tempat wisata alam,” kata Ari.
Nama “Atok”, lanjut Ari, diambil dari bahasa Melayu yang berarti kakek. Nama itu bentuk penghormatan dan kenangan untuk keluarga besarnya.
“Kami ingin nama Pantai Atok selalu mengingatkan keluarga pada sosok atok kami,” jelasnya.
Ari mengungkap, keunggulan Pantai Atok di kawasan Batu 50 Pulau Bintan ini, terletak pada kondisi alamnya yang masih terjaga.
Hamparan pasir putih klasik alami, air laut yang jernih, serta panorama matahari terbit dan terbenam, menjadi daya tarik utama.
“Pagi bisa menikmati sunrise, sore sunset-nya luar biasa. Siang hari pun indah dengan langit biru. Semua masih alami,” ungkap Ari.
Menariknya, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Pengelola hanya memungut biaya sewa fasilitas bagi yang ingin lebih nyaman.
“Tersedia pondok santai. Satu pondok untuk lima orang cukup Rp50 ribu,” ujarnya.
Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tersedia pondok inap lengkap dengan kasur, bantal, kelambu, colokan listrik, hingga alat pemanggang.
“Biaya menginap Rp150 ribu untuk empat orang,” tambah Ari.
Selain itu, pengelola memperbolehkan pengunjung mendirikan tenda sendiri di area pantai untuk merasakan sensasi bermalam di alam terbuka.
“Silakan datang dan menikmati alam di sini. Hanya saja, sebelum berkunjung sebaiknya cek kondisi cuaca,” pungkasnya.
Pantai Atok menjadi bukti keindahan tidak selalu harus mewah. Dalam kesederhanaan, pantai ini menyimpan pengalaman vakansi yang tenang.
Dalam kesederhanaannya, kawasan pesisir ini menyuguhkan panorama khas Bintan yang meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang singgah.
Hamparan pasir putih klasik di Batu 50 Pulau Bintan ini, juga menjadi bukti bahwa keindahan alam tidak selalu harus ramai dan modern. (*)
Penulis: Yusnadi Nazar


