Kuliner Tanjungpinang Tempo Dulu, Dari Tarikan Klasik hingga Bercita Rasa Modern
![]() |
| Kuliner Tanjungpinang tempo dulu, dari tarikan klasik hingga bercita rasa modern. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Nikmati Sensasi Buih dan Rasa Asli Minuman Berusia 2 Abad
Sebagai kuliner Tanjungpinang tempo dulu yang merakyat, minuman ini penuh dengan sensasi buih dan rasa asli. Tidak hanya sekadar kuliner khas dan penghilang dahaga, namun kuliner ini menjadi salah satu sajian klasik yang penuh cerita.
Pada hari itu, aroma minuman yang terbuat dari teh yang pekat bercampur susu kental manis, keluar dari sebuah kedai kecil di kawasan Jalan Ganet Tanjungpinang.
Di kedai itu, tampak seorang lelaki menggunakan celemek tampak lihai memindahkan cairan berwarna cokelat keemasan, dari satu canting ke satu canting lainnya.
Gerakannya pun cukup cepat, terukur, seakan memiliki ritme tarikan tersendiri. Cairan cokelat keemasan itu ‘ditarik’ berulang kali, sehingga menciptakan buih atau busa yang menggoda di permukaan canting.
Dari dalam canting, cairan cokelat keemasan itu kemudian dituang ke dalam gelas. Cairan cokelat berbuih itu lalu disajikan menggunakan es batu dan disajikan hangat serta siap diteguk.
Cairan cokelat keemasan itu adalah minuman klasik yang bernama teh tarik. Kuliner Tanjungpinang tempo dulu ini, bukan hanya sekadar penghilang dahaga, melainkan sajian klasik yang sarat cerita.
Bagi sebagian orang, tarikan panjang itu hanyalah trik untuk mendinginkan teh. Namun bagi masyarakat Tanjungpinang, tarikan itu adalah seni, sebuah atraksi yang lahir dari tradisi.
Teh tarik pertama kali hadir di Tanjungpinang sejak ratusan tahun silam. Minuman ini kemungkinan datang bersama gelombang perantau keturunan India dan Melayu yang membawa resep turun-temurun pada tahun 1800-an.
Kedai-kedai kopi di sudut kawasan Kota Lama Tanjungpinang menjadi saksi bisu lahirnya minuman ini. Dari sana, aroma teh pekat merebak, menarik langkah para pelaut, pedagang, hingga pejabat kolonial yang kala itu singgah di pelabuhan Tanjungpinang.
Seiring berjalannya waktu, teh tarik menjelma menjadi bagian dari identitas kuliner Tanjungpinang tempo dulu. Dari warung tradisional hingga kafe modern, hampir semua memiliki menu andalan teh tarik.
Bahkan, varian rasa modern pun semakin bermunculan. Tidak hanya teh tarik asli, tetapi ada juga teh tarik dengan rasa matcha, teh tarik cincau, teh tarik jahe, teh tarik jagung hingga kopi tarik.
Kini, teh tarik bukan hanya minuman, tetapi telah menjadi kuliner Tanjungpinang tempo dulu. Mewakili denyut nadi kehidupan yang terus berkembang, namun tetap menjunjung tinggi tradisi.
Teh tarik juga tidak hanya sebatas minuman penghilang dahaga, tetapi telah menjelma menjadi kuliner yang memperkuat identitas Tanjungpinang sebagai kota yang kaya cita rasa.
Pemilik kedai Teh Tarik Bang Raja Jalan Masjid Kota Lama Tanjungpinang Raja Hanafi, mengatakan minuman asal India dan Melayu ini, adalah minuman yang merakyat. Segelas teh tarik, menyimpan cerita tersendiri dan filosofi kebersamaan.
Menurutnya, di setiap tarikan teh tarik, ada kehangatan yang tercipta sehingga membuat orang-orang berkumpul, bercengkerama, tertawa di atas meja yang dihiasi gelas-gelas teh tarik yang berbuih itu.
“Kalau ke Tanjungpinang belum minum teh tarik, rasanya belum lengkap dan belum benar-benar mengenal kota ini," kata lelaki 43 tahun yang akrab disapa Bang Raja ini.
Bang Raja menjelaskan, ciri khas teh tarik ada pada cara penyajian. Pati teh berpadu dengan susu kental manis, kemudian ‘ditarik’ dari satu canting ke canting lainnya hingga berbusa atau berbuih.
"Siapkan air panas mendidih, dua sendok pati teh, ditambah susu dan dua canting. Setelah cairan cokelat keemasan itu ditarik lebih kurang dua menit," ungkapnya.
Proses ini, kata Bang Raja, bukan sekadar teknik, melainkan seni menyajikan teh tarik. Di Tanjungpinang, atraksi ‘menarik teh’ sering menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung kedai kopi atau kedai tradisional.
"Kalau di kedai kami, harga segelas teh tarik ramah di kantong, mulai Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, tergantung varian rasa," terangnya.
Minum Teh Tarik Dapat Emas
Untuk menarik pelanggan menikmati sensasi buih dan rasa asli teh tarik di kedainya, Bang Raja menyediakan paket pembelian khusus. Paket ini sebagai bentuk edukasi kepada generasi muda, untuk menabung emas.
Bang Raja menyebut, saat ini menabung emas lebih baik. Sehingga setiap pembelian lima gelas teh tarik di kedainya, pelanggan akan mendapatkan satu keping emas Antam seberat 0,01 gram.
Jika telah terkumpul 50 keping emas, maka pelanggan bisa menukarnya dengan 0,5 gram emas Antam di kedai Teh Tarik Bang Raja Jalan Masjid dan di kedai Teh Tarik Bang Raja Jalan Ganet Tanjungpinang.
"Selain edukasi untuk menabung, penjual dan pembeli kuliner Tanjungpinang tempo dulu ini akan dapat keuntungan. Jadi kita sama-sama dapat untung," tutupnya. (*)
Penulis: Yusnadi Nazar
