Potret Tukang Servis Klasik, Keliling hingga ke Pelosok Tanjungpinang
![]() |
| Potret tukang servis klasik, keliling hingga ke pelosok Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Tangguh dan Tetap Bertahan di Tengah Laju Kemajuan Zaman
Di tengah kesibukan rutinitas sehari-hari dan kemajuan teknologi yang semakin modern, tukang servis klasik keliling tetap bertahan. Jasa servisnya tetap menjadi pilihan masyarakat Tanjungpinang.
Tukang servis klasik yang berkeliling hingga ke pelosok Tanjungpinang itu menggunakan sepeda sebagai alat transportasi untuk melayani dan tetap menjadi potret yang unik dan tangguh di tengah laju kemajuan zaman.
Pada era serba digital, kehadiran tukang servis klasik keliling seolah-olah membawa kembali ke masa tempo dulu. Tukang servis datang langsung ke rumah untuk memperbaiki alat atau perangkat rumah tangga yang rusak.
Menggunakan sepeda kayuh menjangkau pelanggan, tukang servis klasik ini mampu memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan. Servisnya tidak kalah dengan servis modern saat ini.
Dilengkapi dengan alat servis lengkap dan pengetahuan servis elektronik yang cukup mumpuni, tukang servis klasik siap mengatasi berbagai kerusakan alat elektronik rumah tangga.
Salah seorang tukang servis klasik keliling bersepeda yaitu Syafrizal. Lelaki berusia 59 tahun ini telah menggeluti usaha jasa servis perangkat elektronik rumah tangga, selama belasan tahun.
Siang itu, tahun lalu sekitar pukul 10.00 WIB, suasana cerah dan sinar matahari terik menyinari kawasan Batu 5 Tanjungpinang. Dengan gesitnya, ia mengayuh sepeda. Meskipun rambut semakin memutih, ia tetap semangat.
Sehari-hari, Syafrizal seakan membawa bengkel mini. Di bagian belakang sepeda dilengkapi kotak kayu yang berisi alat-alat perkakas seperti obeng, tang, solder, hingga multimeter.
Selain itu, pada kotak kayu yang berada di belakang sepeda itu, turut dilengkapi dengan tulisan “Servis Panggilan” untuk menarik perhatian calon pelanggan yang membutuhkan.
Perkakas itu menjadi "senjata" utama dan menjadi alat untuk memperbaiki berbagai macam perangkat rumah tangga. Khusus penanak nasi, kompor gas, kipas angin, dispenser, mesin cuci dan lainnya.
Saat ditemui, Syafrizal tengah beristirahat sejenak di kawasan Jalan Sei Jang Tanjungpinang. Ia mengaku mengayuh sepeda dari tempat tinggalnya di Jalan Agus Salim Tugu Pensil Tanjungpinang.
Saat beristirahat, Syafrizal mengaku telah menerima panggilan servis dari pelanggan. Ia akan menuju ke salah satu perumahan di kawasan Jalan Raja Haji Fisabilillah Batu 8 Tanjungpinang.
Di sela-sela istirahat, Syafrizal sempat mempromosikan profesinya. Menurutnya tukang servis klasik keliling bersepeda, mempunyai keunggulan tersendiri yaitu praktis dan efisien.
Menggunakan sepeda, tukang servis dapat menjangkau area yang sulit diakses oleh kendaraan bermotor. Syafrizal merasa lebih lincah dan cepat dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
"Terasa enak saja gitu kalau pakai sepeda, badan sehat, bisa bebas masuk gang-gang sempit yang ada di Tanjungpinang," kata Syafrizal.
Dalam sehari-hari, kata Syafrizal, ia sanggup menyusuri jalan-jalan hingga ke pelosok kota sejauh 22 kilometer pulang dan pergi, hanya untuk melayani servis panggilan dari pelanggan.
"Paling jauh itu ke batu 11 hingga Batu 12 bolak balik pakai sepeda. Kalau capek mengayuh sepeda ya istirahat sejenak," ujarnya.
Menurut Syafrizal, servis panggilannya menawarkan harga yang relatif terjangkau dan bersahabat. Selain itu, memungkinkan pelanggan bertatap muka dan melihat pekerjaannya.
Pelanggan dapat melihat langsung apa yang diperbaiki oleh tukang servis keliling. Hal inilah yang membuat servis tangan Syafrizal, cukup diminati oleh masyarakat Tanjungpinang.
Meskipun memiliki keunggulan tersendiri, tukang servis keliling juga menghadapi sejumlah tantangan seperti cuaca yang berubah-ubah, keamanan diri dan tentunya persaingan dari servis lainnya.
"Alhamdulillah ada saja pelanggan yang meminta alat-alat elektronik atau perangkat rumah tangga yang mau diservis," ucap Syafrizal.
Meskipun demikian, keberadaan Syafrizal, mempunyai peran penting. Terutama menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, menunjukkan keahlian servis dan mobilitas yang tangguh.
Di balik segala tantangan, tukang servis klasik keliling bersepeda ini tetap optimis. Selama masih ada perangkat rumah tangga yang digunakan, maka akan selalu ada kebutuhan untuk memperbaikinya.
Berbekal tekad dan semangat, tukang servis panggilan akan terus mengayuh sepeda, menjelajahi dan menyusuri jalan-jalan kota serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Jadi, keberadaan tukang servis klasik keliling yang menggunakan sepeda ini, adalah salah satu potret kehidupan yang kreatif dan tangguh.
Keberadaan tukang servis klasik seperti Syafrizal tidak hanya memperbaiki kerusakan, namun memberikan kontribusi bagi diri sendiri dan orang lain di tengah kemajuan teknologi dan laju perkembangan zaman.
Belajar Autodidak dan Memulai Servis Panggilan Sejak 2011
![]() |
| Potret Syafrizal menggunakan sepeda berkeliling ke pelosok Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar |
Meski tidak lagi muda, Syafrizal tetap setia menggunakan sepeda sebagai alat transportasi saat bekerja. Meskipun begitu ia tidak menolak kendaraan yang lebih modern seperti sepeda motor.
"Ya karena mengayuh sepeda kan bisa memberikan manfaat kesehatan fisik, tapi nanti jika ada rezeki, kami akan pakai sepeda motor," sebutnya.
Syafrizal mengaku, mulai menjadi tukang servis perangkat rumah tangga keliling sejak tahun 2011. Awalnya ia mulai berkeliling menggunakan sepeda di Jakarta, Bogor, hingga akhirnya Syafrizal menetap di Tanjungpinang.
"Orang tua kami asli Tanjungpinang, ibu kelahiran Daik Lingga. Saya lahir di Jakarta. Jadi sekarang ini, saya balik ke kampung orang tua,” ungkapnya.
Meskipun kerabatnya sempat khawatir akan usianya yang semakin menua, Syafrizal tetap teguh dan setia menjalani profesi sebagai tukang servis panggilan hingga ke pelosok Tanjungpinang.
“Waktu muda, kami sudah merantau ke sana kemari, jadi kami tidak bisa diam gitu harus ada aktivitas biar tidak bosan,” katanya.
Meskipun begitu, sebagai tukang servis klasik, Syafrizal mengaku pekerjaannya berjalan tidak selalu mulus. Syafrizal pernah mengalami kecelakaan di jalan raya saat berada di Jakarta.
“Kalau dibilang pengalaman, sudah kami lewati semua. Kerangka sepeda bengkok karena ditabrak sama mobil dan orangnya kabur,” kenangnya sambil tersenyum.
Keahlian Syafrizal dalam membongkar dan memperbaiki berbagai alat atau perangkat elektronik rumah tangga, ia peroleh secara autodidak alias belajar sendiri, saat masih muda.
“Kami hanya lulusan SD. Awalnya belajar bongkar kipas angin, kompor gas dan dispenser. Satu-satu dulu, setelah paham, baru buka servis keliling panggilan ini,” jelasnya.
Kini di tengah laju perkembangan zaman dan berkat keahlian servis perangkat elektronik rumah tangga, Syafrizal memiliki pelanggan setia yang terus menantikan kehadirannya.
Harga servis berbagai perangkat elektronik yang ditawarkan, relatif terjangkau. Berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung pada kerusakan perangkat elektronik rumah tangga.
“Tapi lihat pelanggan juga, kalau pelanggannya sederhana saja, tak mungkin saya patok mahal-mahal harga servis. Kalau mau servis hubungi saja kami di nomor 0877-7531-7665," ajak Syafrizal.
Kini tukang servis klasik itu tidak lagi menggunakan sepeda kayuh untuk menjangkau pelanggannya. Syafrizal kini telah menggunakan sepeda motor matic hasil kerja kerasnya selama ini. (*)
Penulis: Yusnadi Nazar

