Ilmu Optik Klasik dan Jejak Ilmuwan Muslim di Balik Lahirnya Teknologi Visual

Ilmu Optik Klasik dan Jejak Ilmuwan Muslim di Balik Lahirnya Teknologi Visual
Ilmu optik klasik dan jejak ilmuwan Muslim di balik lahirnya teknologi visual. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Dari Cahaya hingga Kamera, Kontribusi Al Haitham dalam Ilmu Optik Klasik

Jauh sebelum kamera modern ditemukan, fondasi ilmu optik dan fotografi telah diletakkan oleh seorang ilmuwan Muslim pada abad pertengahan.

Ilmuwan itu adalah Abu Ali Al Hasan Ibn Al Hasan Ibn Al Haytham, yang lebih dikenal sebagai Al Haitham atau Ibnu Al-Haytham. 

Kontribusinya dalam memahami cahaya, lensa, dan mekanisme penglihatan manusia menjadikannya tokoh sentral dalam Historis ilmu optik dunia. 

Baca Juga: Melihat Jejak Kamera Tempo Dulu di Kota Klasik Tanjungpinang

Berkat temuannya, Al Haitham kerap dijuluki sebagai "Bapak Ilmu Optik”, sebuah gelar yang diakui oleh lintas peradaban dunia. 

Al Haitham hidup pada masa saat teori penglihatan masih dipengaruhi pemikiran Aristoteles, yang meyakini bahwa mata memancarkan cahaya ke objek.

Namun pandangan Aristoteles tersebut, dipatahkan oleh Al Haitham melalui pendekatan lebih bernuansa ilmiah dan lebih eksperimental.

Melalui riset, Al Haitham membuktikan bahwa penglihatan terjadi ketika cahaya dipantulkan oleh benda, kemudian masuk ke mata dan diproses oleh otak. 

Baca Juga: Historis Foto Jurnalistik, Jejak Visual Sejak Era Perang Dunia

Temuan oleh Al Haitham ini, bisa dikatakan menjadi tonggak historis penting dalam perkembangan ilmu fisika dan penglihatan biologi.

Pemikirannya tertuang dalam karya monumental berjudul Kitab Al-Manazir (Kitab Optik) yang ditulis sekitar abad ke-10 hingga awal abad ke-11. 

Kita atau buku ilmu optik klasik ini, membahas tentang cahaya, bayangan, refleksi, refraksi, lensa, hingga cara kerja mata manusia secara sistematis.

Kamera Obscura dan Cikal Bakal Fotografi

Salah satu kontribusi paling berpengaruh dari ilmuwan Muslim Al Haitham ini adalah pengembangan teknologi pada kamera obscura. 

Alat ini berupa kotak gelap dengan lubang kecil yang memungkinkan cahaya masuk. Membentuk bayangan terbalik pada permukaan datar di dalamnya.

Sebagai ilmuwan Muslim pada masanya, Al Haitham tidak hanya mengamati fenomena tersebut, tetapi juga memahami prinsip ilmiahnya. 

Baca Juga: Melacak Jejak Historis Foto Jurnalistik Indonesia

Ia menyadari gambar yang terbentuk dapat ditangkap jika menggunakan material yang peka terhadap cahaya. Sebuah gagasan dan dasar lahirnya ilmu fotografi.

Ia juga meneliti penggunaan lensa untuk meningkatkan ketajaman dan kualitas gambar, termasuk pengukuran sudut pandang serta jarak fokus. 

Bahkan, Al Haitham mengajarkan teknik pembuatan lensa dengan mengukir kristal agar menghasilkan hasil optik yang lebih presisi.

Baca Juga: Mengenal Pewarta Foto, Profesi Klasik Krusial yang Menyajikan Kebenaran dan Melawan Manipulasi Digital

Pada abad ke-12 dan ke-13, karya-karya Al Haitham diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menyebar luas di Eropa. 

Pemikirannya memberikan pengaruh besar terhadap ilmuwan Barat seperti Roger Bacon, Johannes Kepler, hingga Leonardo da Vinci.

Risetnya menjadi pijakan penting dalam perkembangan ilmu optik modern, astronomi, serta teknologi kamera yang terus berevolusi hingga era digital.

Profil dan Warisan Ilmu Optik yang Tidak Pudar

Ilmu Optik Klasik dan Jejak Ilmuwan Muslim di Balik Lahirnya Teknologi Visual
Koleksi pribadi kamera tempo dulu. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Al Haitham lahir di Basra, Irak, sekitar 965 Masehi. Sepanjang hidup, aktif dalam berbagai keilmuan. Mulai dari fisika, matematika, optik, hingga filsafat sains.

Pendekatan ilmiah berbasis observasi dan eksperimen yang ia terapkan, dianggap sebagai cikal bakal metode ilmiah modern. 

Baca Juga: Riwayat Benteng Tangguh di Puncak Pulau Legendaris, Penjaga Bumi Tanjungpinang

Kecerdasan dan pemikiran Al Haitham tersebut, bisa disebut telah melampaui zamannya dan pemikirannya dianggap tetap relevan hingga kini.

Pemikiran Al Haitham terus menginspirasi perkembangan teknologi visual, kamera analog, fotografi modern, hingga kamera digital masa kini.

Dalam historis ilmu, Al Haitham dikenang sebagai ilmuwan Muslim yang memberikan kontribusi fundamental pemahaman cahaya dan gambar. 

Baca Juga: Melihat Arsitektur Benteng Legendaris Pulau Historis di Tanjungpinang, Berfungsi Besar Mematikan Musuh

Pemikiran, penemuan dan teorinya, menjadi bukti bahwa peradaban Islam pernah berada di garis depan perkembangan sains dunia.

Jejak intelektual, penemuan ilmu optik, membuka jalan bagi perkembangan teknologi visual yang kini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan modern. (*)

Penulis: Yusnadi Nazar

Posting Komentar