Kisah Inspirasi Klasik, Jejak Anak Tanjungpinang di Negeri Matahari Terbit

Kisah Inspirasi Klasik, Jejak Anak Tanjungpinang di Negeri Matahari Terbit
Kisah inspirasi klasik, jejak anak Tanjungpinang di Negeri Matahari Terbit. Arsip Foto: © Hendra Kurniawan

Kiprah dan Jejak Anak Tanjungpinang yang Menjadi Peneliti di Negeri Sakura

Keterbatasan geografis tidak pernah menjadi penghalang bagi mimpi besar. Contoh nyata, ada jejak anak Tanjungpinang di Negeri Matahari Terbit. 

Jejak anak Tanjungpinang itu dengan menggali ilmu pengetahuan dan berkiprah sebagai seorang peneliti teknologi keamanan data di Jepang.

Itulah perjalanan hidup Hendra Kurniawan (41 tahun) yang menjadi kisah inspiratif tentang kegigihan, ketekunan dan keberanian melangkah jauh. 

Dari bangku sekolah menengah di Tanjungpinang, mengantarkannya ke Kanazawa University, perguruan tinggi ternama di Negeri Matahari Terbit.

Beasiswa dan Pengalaman Internasional

Ketertarikan itu tumbuh sejak remaja. Saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Tanjungpinang, Hendra mulai menyukai elektronika dan komputer.

Minat itu terus berkembang hingga ia lulus SMA pada 2002 dan memutuskan melanjutkan pendidikan di bidang teknologi informasi.

Pilihan tersebut membawanya ke Institut Teknologi Surabaya. Pada 2007, ia berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi tingkat Sarjana (S1).

Hendra langsung terjun ke dunia profesional sebagai Software Developer di sebuah kantor konsultan akuntansi di Surabaya, Jawa Timur.


Kerja keras dan konsistensinya membuka peluang lebih besar. Hendra berhasil meraih beasiswa Pemerintah Taiwan untuk melanjutkan studi Master (S2). 

Ia kemudian menempuh pendidikan pascasarjana jurusan Computer Science di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).

Setelah menyandang gelar Master pada 2010, Hendra sempat bekerja sebagai IT Analyst di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei. 

Pengalaman internasional itu semakin mengasah kompetensi dan wawasan global Hendra Kurniawan mengenai dunia teknologi informasi.

Kembali Mengabdi di Kampung Halaman

Jejak anak Tanjungpinang itu tinggal juga di Taiwan. Setelah setahun berkarier di luar negeri, Hendra memilih pulang ke tanah kelahiran. 

Pada 2011, Hendra Kurniawan dipercaya menjadi dosen Teknik Informatika di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.


Karier akademiknya berkembang pesat. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pemrograman Teknik Informatika (2015–2017).

Hendra Kurniawan kemudian dipercaya menjadi Ketua Program Studi Teknik Informatika UMRAH pada periode 2017–2019.

Undangan Jepang dan Gelar Doktor

Titik balik berikutnya datang pada 2019. Pemerintah Jepang mengundang Hendra untuk melanjutkan pendidikan Doktor (S3) di Kanazawa University.

Sebuah kesempatan langka yang kembali membawa Hendra Kurniawan ke panggung akademik internasional. Ia pun mengambil jurusan Computer Science.

Empat tahun kemudian, pada 2023, Hendra berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) setelah lulus sidang di Kanazawa University.


Disertasinya yang membahas analisis keamanan dan privasi data pada sistem komputer, mendapatkan apresiasi dari profesor Jepang. 

Karya ilmiah tersebut juga mendapat apresiasi tinggi hingga pihak Kanazawa University mengangkatnya sebagai seorang peneliti.

Hendra kemudian aktif meneliti dan mengembangkan teknologi keamanan data di Jepang, membawa nama Tanjungpinang ke kancah global.

Belajar Budaya dan Kehidupan di Jepang

Selama bermukim di Jepang, Hendra mengaku memperoleh banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga. 

Ia belajar tentang disiplin, etos kerja, serta budaya masyarakat Jepang yang sangat menghargai waktu dan tanggung jawab.

Hendra juga merasakan pengalaman hidup dengan empat musim, sesuatu yang tidak pernah ia alami di kampung halamannya. 

Meskipun demikian, rindu pada orang tua dan kota tercinta Tanjungpinang, tetap menjadi perasaan yang tidak terpisahkan saat berada di Jepang.


Sebagai seorang yang terlahir sebagai Muslim dan hidup sebagai minoritas, masa awal adaptasi di Jepang tidak selalu mudah. 

Namun, seiring waktu, Hendra mampu menyesuaikan diri dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.

Tidak hanya jejak anak Tanjungpinang itu, tetapi istri dan ketiga anaknya juga menempuh pendidikan di Negeri Matahari Terbit itu. 

Istrinya, Nina Adriani, yang merupakan dosen kimia di UMRAH Tanjungpinang, juga melanjutkan pendidikan doktoral di Kanazawa University.

Jejak yang Menginspirasi Generasi Muda Tanjungpinang

Meskipun masih ingin memperdalam ilmu dan pengalaman sebagai peneliti di Jepang, Hendra memiliki tekad kembali mengabdi di Tanjungpinang pengajar.

Hendra kini berbagi ilmu, membuka wawasan, serta memotivasi generasi muda Tanjungpinang agar berani bermimpi besar.


“Jangan pernah takut mencoba. Tugas kita berusaha dan berdoa. Hasil akhir Allah yang menentukan,” kata Hendra.

Menurutnya, keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi. Anak Tanjungpinang juga memiliki peluang untuk menembus dunia internasional.

Sekilas Tentang Profesi Peneliti Keamanan Data

Peneliti teknologi keamanan data berfokus pada upaya melindungi sistem dan informasi dari berbagai ancaman siber. 

Peneliti meneliti celah keamanan, menganalisis pola serangan, mengembangkan solusi menjaga kerahasiaan dan ketersediaan data.

Ruang lingkup pekerjaa meliputi pengujian sistem, penetration testing, pengembangan algoritma enkripsi, hingga penyusunan strategi mitigasi risiko. 


Selain itu, peneliti teknologi keamanan data juga berperan dalam memberikan edukasi publik melalui publikasi ilmiah, seminar, dan pelatihan.

Peran ini menjadi semakin penting di era digital, ketika data menjadi aset utama dalam sektor bisnis, pemerintahan, dan keuangan.

Kisah inspiratif dan jejak anak Tanjungpinang di Jepang ini, menjadi bukti bahwa mimpi besar dapat tumbuh dari mana saja, termasuk Tanjungpinang. (*)

Penulis: Yusnadi Nazar
Posting Komentar