Nuansa Pantai Klasik dan Keindahan Langit Jingga di Ujung Barat Tanjungpinang

Nuansa Pantai Klasik dan Keindahan Langit Jingga di Ujung Barat Tanjungpinang
Nuansa pantai klasik dan keindahan langit jingga di ujung barat Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Melihat Tempat Rahasia Bagi Penikmat Senja 

Di ujung barat Kota Tanjungpinang, tersembunyi sebuah pantai klasik yang belum banyak diketahui orang. Namun pantai yang dihiasi langit jingga pada sore hari ini, menjadi tempat rahasia bagi penikmat senja.

Di Kota Tanjungpinang, ada satu pantai klasik berpasir putih yang jarang disebut namanya dalam daftar destinasi wisata populer. Pantai ini tidak sepopuler Pantai Trikora atau Pantai di kawasan Lagoi Bintan. 

Pantai klasik ini bukan sekadar tempat bermain pasir, melainkan sebuah tempat rahasia yang menyimpan panorama senja paling menawan. 

Menjadikan pantai klasik ini sebagai tempat tersembunyi bagi para penikmat senja dan pemburu cahaya emas sore. Namanya adalah Pantai Setumu. 

Terletak di ujung barat Tanjungpinang, Pantai Setumu termasuk di kawasan Tanjung Setumu Dompak. Pantai klasik ini masih mempertahankan kesan alami. Akses melewati perkampungan dan pepohonan hijau. 


Dari kejauhan saja, suara desiran ombak dan hembusan angin laut menjadi suara pengantar alami yang menyambut setiap pengunjung jika berkunjung ke Pantai Setumu. 

Menjelang sore, suasana di pantai ini berubah. Warna langit yang awalnya biru cerah, berubah menjadi kuning keemasan hingga jingga kemerahan yang tampak menyala dan dramatis. 

Inilah momen yang dinanti-nantikan oleh para penikmat senja dan pemburu cahaya atau fotografer. Sebab momen mentari tenggelam di Pantai Setumu ini, mempunyai karakter yang sedikit berbeda dan luar biasa. 

Para penikmat senja ini datang dengan persiapan lengkap. Datang membawa kamera dan tripod, mereka siap mengabadikan detik-detik sang surya tenggelam di balik cakrawala. 

Saat matahari sore benar-benar menyentuh cakrawala di ujung kota, langit Tanjungpinang menjadi berwarna emas. Pantai Setumu seakan-akan menjelma menjadi lukisan bercahaya. 


Di pantai ini, para juru foto bisa bereksperimen tanpa gangguan, memilih sudut terbaik, bahkan menggunakan latar depan (foreground) alami. 

Latar depan seperti kapal yang parkir di tengah laut, bebatuan atau pohon-pohon rindang yang berdiri kokoh di tepi pantai menghiasi pantai klasik ini. 

Lain halnya dengan para penikmat senja. Pantai Setumu adalah tempat rahasia yang wajib dikunjungi. Para penikmat senja ini duduk di atas pasir dan menikmati suasana sore. 

Pengunjung dapat menyaksikan langit biru cerah yang perlahan berubah menjadi langit senja keemasan hingga melihat golden hour dan lanskap malam Kota Tanjungpinang. 

"Pantai ini tempatnya tersembunyi dan cukup unik. Tidak hanya keindahan sunset saja, tapi ada daya tarik lain yaitu bisa menciptakan ketenangan," ungkap Ardy yang datang bersama keluarga ke Pantai Setumu, belum lama ini. 


Ardy yang juga seorang pegiat alam ini mengaku, ia bersama rekan-rekan pegiat alam lainnya, pernah menginjakkan kaki dan mendirikan tenda hingga bermalam di Pantai Setumu. 

"Pantai Setumu cocok untuk berkemah dan mencari ketenangan. Pantai ini punya pasir putih alami dan panorama sore yang indah," ujar warga Bintan ini. 

Meskipun mendapatkan pengalaman yang menenangkan pikiran, Ardy mengungkap, akses menuju pantai klasik di Tanjungpinang ini masih perlu perhatian. 

Jalan setapak yang cukup sempit dan tidak rata hingga minim penerangan, membuat pengunjung disarankan datang ke pantai klasik ini, sebelum senja tiba

"Jalannya agak kurang rata dan bergelombang. Tapi kalau sudah sampai di tepi pantai ya sepadan lah. Bisa dapat keterangan dan bisa lihat senja dan sunset," jelasnya.

Potensi Menjadi Destinasi Pantai Favorit

Nuansa Pantai Klasik dan Keindahan Langit Jingga di Ujung Barat Tanjungpinang
Nuansa klasik langit jingga keemasan di Pantai Setumu Dompak Tanjungpinang. Arsip Foto: © Yusnadi Nazar

Pantai Setumu berpotensi menjadi destinasi favorit. Oleh sebab itu, pengunjung atau siapa pun, diharapkan tetap menjaga kebersihan dan keaslian alam. 

Hal ini agar pesona senja dan langit jingga keemasan itu tidak pudar oleh sampah-sampah yang berserakan dan merusak lingkungan pantai. 

"Masuk ke pantai ini gratis. Pengunjung yang bawa keluarga bisa sewa gazebo yang sudah disediakan. Tapi tetap jaga kebersihan," kata Juma'at, pengelola Pantai Setumu. 

Juma'at mengaku, akses menuju pantai yang berpotensi menjadi destinasi wisata baru ini, memang sedikit kurang layak. Jalan belum sepenuhnya aspal. Jalan tanah yang sempit dan tidak rata.


Meskipun demikian, pantai klasik ini tetap menjadi pilihan para pengunjung yang ingin menikmati sensasi senja dan sunset yang berbeda dari tempat lain. 

"Pantai ini punya pemerintah. Dibuka sejak tahun 2020. Sempat buka tutup karena pandemi. Alhamdulillah sekarang mulai ramai. Apalagi hari Sabtu dan Minggu, banyak yang lihat sunset," ungkapnya. 

Menurut Juma'at, pada akhir pekan, pengunjung sengaja datang ke Pantai Setumu untuk menyaksikan dan mengabadikan tenggelamnya mentari di ujung barat cakrawala. 

Bahkan beberapa waktu lalu, ungkap Juma'at, wisatawan dan fotografer asal Singapura dan Malaysia sengaja datang ke Pantai Setumu untuk mengabadikan momen tenggelamnya matahari. 


"Mereka (juru foto) kira-kira 10 orang, pakai tripod berjejer motret sunset, ungkap warga tempatan Tanjung Setumu ini. 

Juma'at menambahkan, di Pantai Setumu yang berlokasi di ujung barat Kota Tanjungpinang ini, para penikmat senja dan juru foto mendapatkan pengalaman menikmati momen matahari terbenam.  

Pantai Setumu juga bukan hanya tempat untuk menikmati senja, tetapi menjadi ruang bersyukur dan tempat rahasia untuk melihat keindahan alam ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. 

“Ya begitulah, sunset di pantai klasik ini berbeda dan selalu buat orang terkejut. Kadang langit jingga berubah jadi keunguan, kadang merah menyala. Tiap hari tidak pernah sama," tutup Juma'at. (*)

Penulis: Yusnadi Nazar