Masjid Ikonik Megah di Puncak, Menara Iman di Ujung Tanjungpinang

Dari balik Jembatan Dompak yang membelah perairan Tanjungpinang, sebuah masjid ikonik dan megah yang tampak berdiri anggun di atas bukit. 

Menara masjid ikonik itu menjulang tinggi, seolah menyapa siapa pun yang melintas. Itulah Masjid Raya Nur Ilahi Dompak Tanjungpinang.

Menjadi ikonik yang kini menjadi destinasi religi dan menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kota Tanjungpinang, Kepri.

Tidak hanya sekadar tempat ibadah bagi umat Islam, keindahan arsitektur dan letak strategis, menjadikannya magnet wisata religi.

Keindahan masjid ikonik yang megah ini, sangat menarik kunjungan masyarakat lokal hingga wisatawan mancanegara yang singgah di Tanjungpinang.

Dari kejauhan saja, masjid ikonik ini tampak megah dan berdiri kokoh menghadap laut, menawarkan pesona yang sulit diabaikan.

Berdiri di titik tertinggi Pulau Dompak, Masjid Raya Nur Ilahi juga menghadirkan panorama alam yang memanjakan mata siapa saja. 

Dari area masjid, pengunjung dapat menyaksikan hamparan laut biru yang berpadu dengan lanskap Kota Tanjungpinang. 

Udara sejuk khas pesisir dan suasana tenang menciptakan pengalaman berbeda bagi siapa pun yang datang mengunjungi masjid ini. 

Tidak heran jika banyak pengunjung memilih berlama-lama, sekadar menikmati suasana tenang sambil mengabadikan momen melalui swafoto.

Keindahan tersebut semakin lengkap saat pengunjung naik ke menara masjid. Dari ketinggian, Pulau Dompak dan wajah Tanjungpinang, tersaji dari sudut pandang yang unik. 

Sementara itu, dari area depan masjid ikonik itu, panorama alam terbuka memberikan kesan menenangkan dan memanjakan mata.

Masjid ikonik ini mulai digunakan sekitar tahun 2012. Desain mengusung gaya minimalis modern, berpadu sentuhan arsitektur bernuansa Timur Tengah. 

Dari kejauhan, kubah dan menara masjid besar yang menjulang tinggi, menjadi pusat perhatian, mempertegas kesan megah sekaligus sakral. 

Dominasi warna biru dan putih pada bangunan suci ini, menambah kesan sejuk, selaras dengan lingkungan laut dan lanskap Kota Tanjungpinang.

Tidak hanya memikat dari sisi visual, Masjid Raya Nur Ilahi Dompak Tanjungpinang juga dilengkapi dengan fasilitas cukup mewah dan memadai. 

Halaman yang luas, aula serbaguna, area wudu yang bersih, toilet, taman-taman tertata, serta area parkir yang lapang memberikan kenyamanan.

Ruang utama masjid mampu menampung sekitar 5000 jemaah, terasnya sekitar 2000 jemaah, sementara lantai dua dapat menampung sekitar 300 jemaah.

Bagi masyarakat Tanjungpinang, Masjid Raya Nur Ilahi bukan hanya ruang ibadah, masjid ikonik yang megah ini merupakan simbol religi dan kebanggaan.

Menjelang sore hari, kawasan masjid semakin ramai. Angin laut yang sejuk berembus lembut, menghadirkan suasana damai.

Suasana senja yang kerap dimanfaatkan masyarakat atau pengunjung untuk bersantai menikmati panorama alam sambil menunggu waktu salat. 

Banyak keluarga di Tanjungpinang datang bersama anak-anak, menjadikan masjid ikonik ini sebagai ruang edukasi sekaligus rekreasi rohani.

Pesona Masjid Raya Nur Ilahi Dompak mencapai puncaknya saat senja tiba. Cahaya matahari terbenam perlahan menyelimuti kubah masjid.

Momen senja yang menciptakan siluet indah memukau, kerap menjadi incaran warga untuk mengabadikan keindahan langit senja dengan latar masjid megah.

Di luar fungsi wisata religi, Masjid Raya Nur Ilahi Dompak juga berperan sebagai pusat kegiatan keagamaan di Tanjungpinang dan Kepri. 

Baca Juga: Jembatan Terpanjang ke-4 di Indonesia Berdiri Megah di Kota Klasik Tanjungpinang

Beragam aktivitas seperti pengajian, ceramah, hingga peringatan hari besar Islam rutin digelar. Memperkuat perannya sebagai pusat spiritual masyarakat.

Dengan segala pesonanya, Masjid Raya Nur Ilahi Dompak menjadi bukti bahwa wisata dan spiritualitas dapat berjalan berdampingan. 

Di tempat ini, keindahan arsitektur, alam, dan ketenangan batin berpadu dalam satu harmoni, menghadirkan pengalaman indah dan menenangkan jiwa.

Masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Nur Ilahi Dompak, diimbau menghormati norma dan aturan yang berlaku. 

Berkunjung ke masjid ikonik ini, harus berpakaian sopan, menjaga kebersihan, bersikap santun dan menjaga kesucian kawasan masjid. (*)

Penulis: Yusnadi Nazar